Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

ARTIKEL : BUDAYA MASYARAKAT KOTA SINGKAWANG



Singkawang. Mungkin belum banyak yang mengenal Kota kecil ini. Singkawang adalah Kota yang khas akan budaya Chidayu (China, Dayak, Melayu). Tapi, sebagian besar masyarakat yang dominan yaitu suku China (Tionghoa). Dan Singkawang sering dipanggil dengan 'Kota Amoi'. Mulanya Singkawang bernama San Keuw Jong (bahasa hakka) yang artinya sebuah Kota di bukit dekat laut dan estuari. Menurut saya, Singkawang sangat menakjubkan. Singkawang juga punya Pasar Hongkong loh. Keren kan? Hehe.
Sekarang saya akan mengenalkan budaya Chidayu kepada teman-teman.

1. Cap Go Meh (China)
Bagi masyarakat Tionghoa, perayaan imlek merupakan tradisi termegah yang selalu dirayakan oleh masyarakat Singkawang setiap tahunnya. Mereka melakukan tradisi yang disebut Cap Go Meh. Cap Go Meh ini dimaksudkan untuk menangkal gangguan atau kesialan di masa mendatang. Tatung adalah media utama Cap Go Meh. Atraksi Tatung dipenuhi dengan mistik dan ketegangan sehingga banyak orang kesurupan, dan orang-orang inilah yang disebut Tatung. Perayaan Cap Go Meh ini, telah berhasil menghipnotis para turis dunia untuk menyaksikan pertunjukannya. Bahkan Singkawang dinyatakan sebagai Kota China kecil di Indonesia.

2. Gawai Dayak Naik Dango (Dayak)
Upacara Naik Dango adalah ungkapan syukur masyarakat Daya kepada Sang Pencipta akan hasil panen yang telah diperoleh. Disamping upacara adat, ada juga pesta wisata dan budaya yang diisikan dengan pertunjukan kesenian, lomba permainan tradisional, dan lain-lain.

3. Asraqal (Melayu)
Asraqal adalah menyanyikan ayat-ayat suci AlQuran dengan memakai alat musik seperti gendang, ketipung dan romba. Asraqal biasanya diadakan pada acara pembukaan kemeriahan pernikahan, tepung tawar, dan lain-lain.
Dari uraian di atas kita dapat mengetahui budaya dari masyarakat Chidayu. Unik dan menarik kan?


Bio Penulis :


Yuyun Sukarsih adalah gadis asal Singkawang yang berusia 18 tahun. Ia menyukai menulis.

0 komentar:

Posting Komentar