Dunia literasi kembali ramai, ditandai dengan banyaknya
penulis-penulis pemula yang muncul untuk ikut serta meramaikan dunia
kepenulisan.
.
Melihat euforia penulis pemula ini, maka mulailah hadir satu
bisnis baru, yaitu penerbitan indie. Penerbit indie menjamur muncul ke
permukaan. Keberadaannya menjadi jembatan bagi penulis pemula yang menginginkan
karya mereka untuk dibukukan.
.
Berbagai event mereka adakan untuk menarik animo para
penulis. Pada akhirnya nanti hasil event tersebut akan dibukukan dalam bentuk
buku antologi. Sebagai penulis pemula tentu akan senang melihat karyanya ada di
dalam sebuah buku. Hal inilah yang dilihat oleh penerbit indie, sehingga secara
tidak langsung penerbit indie pun telah menciptakan pasarnya sendiri.
.
Pembuatan buku solo pun tidak luput dari program mereka,
berbagai macam paket penerbitan ditawarkan. Harga setiap paket tergantung dari
isi paket tersebut, diantaranya adalah: Layout&cover, editing
naskah&EYD, ISBN, dan promosi. Semakin lengkap isi satu paket maka harganya
pun semakin mahal.
.
Penulis pemula pun harus teliti dalam memilih penerbit indie
sebagai tempatnya menerbitkan buku. Banyak terdapat penerbit indie yang tidak
bertanggung jawab terhadap karya penulisnya. Beberapa kasus pernah ditemui, di
antaranya adalah ISBN yang tidak terdaftar di Perpustakaan Nasional, promosi
yang kurang, dan isi buku yang luput dari pengeditan. Jangan tergiur dengan
harga murah tetapi mendapatkan paket lengkap.
.
Maraknya dunia kepenulisan dengan hadirnya penulis pemula
ini, maka tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan penerbit indie sangat
membantu proses penulis pemula dalam memulai tujuannya untuk berkarya. Sehingga
bisnis ini pun mulai menjadi bisnis favorit.
Bio penulis :
Kang Mpie dengan nama asli Yopi Kurniawan. Karyawan swasta sebagai drafter ini sudah beberapa kali karyanya dipercaya menjadi bagian dari buku-buku antologi.
0 komentar:
Posting Komentar